Tim Badminton Indonesia merugi akibat pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Kehilangan uang dan dampaknya sangat dirasakan oleh para atlet dan official yang tergabung dalam tim tersebut.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, “Kami benar-benar merasakan dampak yang cukup besar akibat terhentinya berbagai turnamen dan kompetisi badminton di seluruh dunia. Hal ini berdampak langsung pada pendapatan tim dan juga para atlet yang bergantung pada hasil pertandingan untuk mendapatkan penghasilan.”
Tim Badminton Indonesia harus memutar otak untuk mencari solusi agar dapat bertahan di tengah situasi sulit ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan turnamen internal atau uji coba dengan tim-tim lokal untuk tetap menjaga performa para atlet.
Namun, upaya tersebut tidak dapat menggantikan keuntungan yang biasa diperoleh dari berbagai turnamen internasional. Tim Badminton Indonesia masih harus berjuang untuk mendapatkan sponsor yang dapat membantu menutupi kebutuhan finansial mereka.
Menurut pengamat olahraga, Andi Malarangeng, “Kehilangan uang dan dampaknya bagi tim olahraga, terutama di masa pandemi ini, memang sangat terasa. Namun, dengan kerja keras dan kreativitas, saya yakin Tim Badminton Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan ini.”
Dengan semangat dan tekad yang kuat, Tim Badminton Indonesia optimis dapat melewati masa sulit ini dan kembali meraih kesuksesan di kancah internasional. Semoga kehilangan uang yang mereka alami saat ini dapat menjadi pembelajaran berharga untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan tim di masa mendatang.